Skip to main content

Mahasiswa, Mana Kontribusimu?


Mahasiswa, generasi penerus pahlawan Indonesia. Tugas kita adalah melanjutkan perjuangan mereka demi kejayaan Indonesia. Jadi kita semua diharapkan menjadi pribadi yang PATRIOT seperti para ksatria dan pahlawan pada umumnya. Kita sebagai mahasiswa adalah benih – benih ksatria. Ksatria penerus bangsa Indonesia. Perjuangan kita buklan dengan peluru, bukan dengan pedang, bukan dengan pertumpahan darah. Perjuangan kita adalah perjuangan melawan sumber kemiskinan dan keterpurukan negeri ini, yaitu kebodohan. Kebodohanlah yang terus menjadi awan kelam bagi bangsa Indonesia. Bangsa kita sebenarnya banyak memiliki ksatria cerdas dan berilmu tinggi. Mobil mampu kita ciptakan, teknologi mampu kita kembangkan, emas dan hasil bumi pun melimpah, namun kenapa bangsa kita tetap terpuruk? Mengapa kita tetap miskin dan bodoh? Ini semua terhadi karena mayoritas warga Indonesia adalah miskin dan bodoh. Pendidikan hanya dinikmati oleh sebagian orang Indonesia dan hanya 7% yang bisa merasakan indahnya menjadi mahasiswa. Sialnya, kebanyakan orang dari 7% bangsa Indonesia tersebut kurang berperan aktif dalam melawan kebodohan dan kemiskinan. Ibarat ksatria, kita adalah kerajaan kaya dengan ksatria – ksatria loyo, ksatria yang kuat pun mulai kehilangan motivasi karena rendahnya penghargaan dari negeri dan akhirnya berperang untuk megara lain. Miris, hal ini yang ingin saya utarakan. Banyak ksatria cerdas Indonesia yang akhirnya menetap di luar negeri akibat perbedaan pendapatan yang sangat signifikan. Pendapatan mereka di luar negeri 10 kali lipat pendapat mereka di Indonesia, inilah yang membuat Indonesia semakin terpuruk. Lantas, apa yang harus kita lakukan sebagai ksatria muda yang sedang ditempa? Yang pertama harus kita lakukan adalah kita harus menempa diri kita agar siap dalam pertempuran prestasi.

Kita harus menempa diri kita agar bisa berkontribusi mengharumkan nama baik bumi Indonesia, meraih prestasi sebanyak – banyaknya dan mengembangkan teknologi untuk memecahkan permasalahan bangsa. Omong kosong memang bila kita hanya berbicara prestasi, prestasi,dan prestasi tanpa adanya langkah konkret. Kita harus berubah mulai saat ini, dan perubahan yang baik datangnya dari diri sendiri. Berubah menajdi ksatria yang lebih tanggap, lebih aktif, lebih kritis, lebih visioner,dan lebih tanggung jawab. Tanggap berarti lebih peka akan situasi bangsa dan turut serta memikirkan solusinya. Aktif berarti ikut berperan dan memberikan kontribusi bagi Indonesia. Kritis berarti tidak menangkap bulat – bulat informasi dan pengaruh dari bangsa lain, namun selalu mengkaji dan menyesuaikannya dengan situasi bangsa Indonesia. Visioner berarti setiap hal yang kita lakukan tidak hanya untuk hari ini namun juga dipikirkan efek jangka panjangnya dan keberlangsungannya. Dan yang terakhir adalah tanggung jawab yaitu kemampuan diri untuk menerima konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan dan tidak lari dari masalah. Namun semua itu belum cukup tanpa adanya kontrol diri yang baik dan keimanan. Iman yang membuat kita mampu bertahan dalam setiap masalah yang menerjang. Yang tadi kita bahas di atas hanyalah sebuah teori dan wacana saja. Pertanyaannya sekarang adalah sudah siapkah kita menjadi ksatria yang siap bertempur demi bangsa Indonesia? Ksatria dengan pedang bernama ilmu pengetahuan dan perisai bernama iman dan kebijaksanaan.


Melihat kondisi mahasiswa sekarang yang kebanyakan hanya bersenang – senang saja, asyik dengan dunianya sendiri tanpa memikirkan tentang bangsa ini. Free sex merajalela, jumlah penderita HIV bertambah, pecandu narkoba terus bermunculan, dugem, dan hal – hal hedonisme lainnya inilah realita kaum muda Indonesia. Hati saya merintih melihat semua fakta di atas. Namun saya tetap optimis dengan kaum muda Indonesia. Masih banyak ksatria yang mau berjuang demi bangsa Indonesia. Contohnya melalui PKM, memenangkan Eco Shell Marathon, berkarya dalam musik dan tari, membuat film animasi asli Indonesia, menjadi designer handal, membuat video game Indonesia, mempromosikan Indonesia di kancah internasional dan masih banyak lagi karya – karya luar biasa para ksatria muda Indonesia. Andai semua ksatria Indonesia seperti mereka ini, tulus dan mau berjuang demi bumi Indonesia. Alangkah indahnya. Indonesia yang sangat kaya ini akan menjadi luar biasa. Bayangkan bila setiap sungai di Indonesia disulap oleh mahasiswa teknik lingkungan dan arsitektur menjadi seindah venesia. Bayangkan setiap angkot dan bus kota di Indonesia merupakan pabrikan Indonesia. Bayangkan minyak mentah Indonesia tidak dijual ke luar negeri namun 100% diolah oleh Indonesia. Bayangkan bila sektor kelautan Indonesia dapat dikelola optimnal sehingga memiliki pasar ikan besar seperti Jepang. Semua itu mungkin kawan! Kita para ksatria Indonesialah yang mampu mewujudkannya. Mari kita bangkit sebagai ksatria Indonesia, ksatria PATRIOT sejati yang berani dan mampu melewati semua tekanan dan melawan setiap godaan masa muda yang datang. Kita mampu kawan! Kita bisa! Jika banyak sekali mawapres dari Indonesia, dari ITS khususnya mengapa kita tidak bisa? Kita dididik di kampus yang sama, dengan fasilitas yang sama, sama – sama makan nasi, megapa kita ragu kawan? Kita pasti bisa! Demi Indonesia yang lebih baik, demi indahnya negeri ini, dan demi masa depan anak cucu kita nanti.

Sumber : Opini pribadi

Comments