Skip to main content

Aku Sayang Ibu? Sudah Biasa. Aku Sayang Ayah? Luar Biasa

Anda pasti bertanya, mengapa saya menulis judul demikian. Bukankah ibu kita adalah orang luar biasa yang patut kita sayangi. Mengapa saya menganggapnya biasa padahal kasih ibu itu luar biasa? Saya menulis demikian karena sudah banyak sekali orang yang menyanjung ibu. Lantas bagaimana dengan ayah? Sudahkah para ayah sudah mendapatkan penghargaan yang layak seperti para ibu? Padahal ayah sama pentingnya dengan ibu. Beliaulah yang selalu mendidik dan menjaga kita sejak kecil.
Di Indonesia sendiri hanya ada hari ibu tidak ada hari ayah. Para penyanyi pun banyak yang membuat lagu tentang ibu, hanya 1 orang penyanyi di Indonesia yang membuat lagu tentang Ayah yaitu Ebiet G.Ade. Setiap orang pun seolah berlomba - lomba untuk membuat puisi tentang ibu, membuat cerpen tentang ibu, membuat novel tentang ibu, bahkan film tentang ibu. Ada pula pepatah "Surga di telapak kaki ibu", ke mana Ayah? Mana penghargaan kita terhadap orang yang mengajarkan kita makna perjuangan dan sebuah pengorbanan yang tulus.

Sadarkah kita bahwa ayah yang selalu ada untuk kita. Saat kita lahir, ibulah yang menderita melahirkan kita, tapi tahukah kita bahwa ayahlah yang selalu mengurus ibu saat kita di kandungan. Ayahlah yang selalu mencarikan hal - hal yang ibu idamkan saat mengandung. Ayahlah yang mencari lagu - lagu klasik untuk pertumbuhan janin kita. Ayahlah yang bekerja keras untuk mencukupi gizi ibu dan janin kita saat ibu hamil. Ayahlah yang selalu menjaga ibu saat hamil. Dan ayah juga yang menyiapkan segala biaya dan persiapan ibu saat akan melahirkan kita. Bukankah beliau bekerja sama kerasnya dengan ibu, bahkan lebih keras? 
Ketika kita sakit, ayah membentak kita untuk meminum obat. Kemudian ibu yang dengan lembut mengambilkan obat untuk kita minum. Namun, tahukah bahwa ayah kita hanya bingung mengapa kita sakit dan tidak mau minum obat. Setelah ibu memberikan obat pun beliau menanyakan kondisi kita ke ibu kita.
Ketika kita malas belajar, ayah memarahi kita untuk belajar. Bahkan di kasus yang ekstrim ada pula yang hingga menendang. Tapi tahukah kita bahwa beliau hanya khawatir akan masa depan kita. Ayah hanya ingin kita menjadi lebih baik dari-nya. Ia ingin kita menjadi yang terbaik untuknya. Ia hanya ingin kita memiliki masa depan yang cerah di saat persaingan untuk mencari pekerjaan semakin ketat. Dan di saat kita sukses pun, ayah tidak meminta apa pun. Ia hanya turut tersenyum atas keberhasilan kita. Bahkan beliau masih bisa memberikan hadiah ketika kita sukses, kita biasanya lupa untuk memberikan hadiah kepada ayah saat kita sukses.

Pesan Indah dari Ayah
Ayah berpesan : ”Jika kau ingin mendapatkan pedang yang tajam dan berkualitas tinggi, janganlah mencarinya di pasar apalagi tukang loak, tapi datang dan pesanlah langsung dari pandai besinya. Begitupun dengan cinta dan teman dalam hidupmu, jika kau ingin mendapatkan cinta sejatimu kelak, maka minta dan pesanlah pada Yang Menciptakannya”
Untuk masa depan anak lelakinya Ayah berpesan: "Jadilah lebih kuat dan tegar daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik dari ibumu , berikan yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku, daripada apa yang yang telah ku beri padamu”

Ayah selalu memikirkan kita, selalu ada untuk kita, dan selalu memberikan yang terbaik untuk kita. Sudah layak dan sepantasnya kita berbakti kepadanya, membahagiakan beliau, menuruti perintah beliau dan mewujudkan mimpi ayah kita. I love you dad. Untuk menunjukkan rasa cinta saya kepada ayah saya, berikut adalah puisi buatan saya untuk ayah yang kucinta.

Untuk Ayah Yang Kucinta

Untuk dia, ayah yang kucinta
Terimakasih atas kasih sayang tulus 
Tanpa syarat kau berikan kepadaku
Mungkin engkau bukan orangtua lebay
Seperti layaknya sinetron di televisi
Yang sedikit - sedikit memeluk anaknya
Yang sedikit - sedikit membelai anaknya
Engkau adalah orang yang sangat tangguh dan kuat
Kau ajarkan ku bagaimana berdiri sendiri
Bagaimana menjadi diri sendiri
Kau ajarkanku kebanggaan sebagai laki - laki
Dan ketika ku terjatuh
Kau hanya berkata
Bagus nak, bangkit dan perbaiki hidupmu
Jangan bikin bapak malu
Bapak tahu kamu anak bapak yang luar biasa
Ketika aku sakit pun
Engkau menyuruhku belanja saat sakit
Engkau hanya ingin aku kuat
Engkau hanya ingin aku berpikir positif dalam setiap hal
Engkau hanya ingin aku tabah dalam menjalani hidup
Namun, kau sungguh perhatian
Sepulang belanja martabak dan teh hangat sudah menanti di meja
Sakitku pun langsung sembuh
Ini yang ingin kau tunjukkan
Bahwa tekad bisa mengalahkan penyakit
Bahwa tekad lah yang bisa menembus keterbatasan
Bahwa tekad yang bisa mematahkan kemustahilan
Ketika ku sakit parah
Engkau tidak menyuruhku beristirahat
Engkau tidak memberikan perhatian berlebihan
Namun engkau tidak tidur semalaman
Berjaga siapa tahu aku membutuhkanmu
Engkau memang tampak dingin dan kaku
Namun di balik kekakuannya
Tersimpan kasih sayang yang luar biasa
Tersimpan kasih sayang tulus tanpa syarat
Engkau hanya tidak ingin aku menjadi lemah
Tidak ingin aku menjadi manja
Tidak ingin aku menjadi pecundang
Yang kau inginkan hanya
Melihatku menjadi pemenang
Melihatku bersinar
Melihatku indah pada waktunya
Terima Kasih Ayah
Kasihmu sungguh luar biasa
Kaulah pria sejati yang tidak akan pernah kulupakan
Hormat dan sayangku untukmu selalu
Untuk Ayah yang kucinta
Robertus Riyanto

Cintai dan sayangi ayah kita sebelum waktu beliau habis. Buat dia tersenyum, buat dia bahagia. Untuk seluruh ayah di dunia aku salam hormat.

Comments

noo_noo said…
jadi kangen ayaaah ><
barbull said…
aku juga kangen kaaak:D