Skip to main content

Bahasa Paling Aneh Sedunia, Bahasa Indonesia


Kita sebagai orang Indonesia tentunya sudah tidak asing dengan Bahasa Indonesia. Setiap hari pun kita bercakap – cakap dengan Bahasa Indonesia. Namun, sadarkah kita bila Bahasa Indonesia adalah bahasa paling aneh sedunia? Mengapa bisa demikian? Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat labil, mudah sekali menyerap bahasa asing ke dalam kosakata bahasa Indonesia. Kata helmet dalam bahasa Inggris misalnya, kini berubah menjadi kata helm dan sudah menjadi bahasa sehari – hari kita. Dan parahnya, tidak ada aturan yang  jelas bagaimana kita menyerap bahasa bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia, yang penting enak didengar dan diucapkan saja. Kata helmet menjadi helm, kata shockbreaker menjadi sokbeker,kata corned beef menjadi kornet memang aneh bahasa kita ini.
Bahasa Indonesia juga suka menggabungkan kosa kata bahasa asing dengan bahasa Indonesia sehingga membentuk kata baru dengan makna baru. Misalnya kata so what gitu loh yang bermakna lalu kenapa. Kemudian kata ‘sound’ yang bermakna suara dalam bahasa inggris bergeser makna menjadi sok tahu di daerah Jabodetabek. Misalnya : Jangan sound deh lo! ( Jangan sok tahu kamu!) Penggunaannya akan semakin kompleks jika ditambah bahasa asing di luar bahasa Inggris. Misalnya : Ane adalah anak saudagar helm dari Tanah Abang, nama ane Ridho bin Titan. Bin Titan di sini maksudnya adalah anak dari Titan (dalam bahasa arab), sedangkan bintitan sendiri adalah nama penyakit. Ane sendiri adalah saya dalam bahasa betawi.

Indonesia adalah negara yang terdiri atas beragam rasial dan suku bangsa. Alhasil, terdapat banyak sekali ragam bahasa di Indonesia. Hal ini membuat bahasa Indonesia semakin sukar dimengerti. Penggunaan bahasa daerah dicampur dengn bahasa Indonesia sudah menjadi kebiasaan sehari – hari. Di Indonesia sendiri ada bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Batak, bahasa Minang, dan masih banyak lainnya. Bayangkan bila bahasa betawi dicampurkan dengan bahasa Jawa lalu digabungkan dalam percakapan bahasa Indonesia. Hasilnya akan sangat membingungkan seperti di bawah ini :
“Budi, babeh gue(Betawi) lagi gajian nih(Indonesia), gelem tak traktir ora(Jawa)?”
Artinya : “Budi,ayahku baru saja menerima gaji, mau aku traktir ?”
Membingungkan bukan? Jadi untuk benar – benar mengerti percakapan orang Indonesia, wisatawan asing harus menguasai bahasa Indonesia,bahasa Jawa, bahasa Betawi, dan masih banyak bahasa lainnya, sungguh luar biasa bahasa kita.
            
Di Indonesia pulalah terdapat bahasa yang berbeda dari setiap golongan. Golongan waria memiliki bahasa sendiri, anak remaja (alay) memiliki bahasa sendiri, preman memiliki bahasa sendiri, bahkan forum online (kaskus contohnya) memiliki bahasanya sendiri. 

Contoh kosakata bahasa kaskus :
# Kaskuser—Pengguna Kaskus.
# GRP dan BRP—Kependekan dari good reputation point dan bad reputation point. Setiap Kaskuser dapat memberikan GRP atau BRP pada Kaskuser lainnya bila telah memposting 2.000 post. Kaskuser hanya dapat mengirim GRP atau BRP satu kali setiap harinya. GRP sering pula disebut “cendol” atau “ijo-ijo”, sementara BRP sering disebut “bata merah” atau “merah-merah”
# ISO 2000—Jumlah postingan minimal dari kaskuser untuk dapat memberikan GRP / BRP.
# Pertamax, idom dari kata Pertama dan x (kali) yang digabung jadi satu sehingga mendekatkan pada produk bahan bakar non subsidi dari PT. Pertamina Tbk yaitu PERTAMAX, yang artinya memposting balasan dari sebuah Thread yang baru dibentuk atau Thread Starter alias TS
# Maho—Kependekan dari “manusia homo.” Kata yang digunakan untuk mencela. (emoticon maho)
# Thread/Trit—Halaman berisi suatu topik yang dibuat oleh seorang Kaskuser. Orang yang memulai sebuah thread disebut TS (thread starter).
# TKP—Singkatan dari “tempat kejadian perkara”, digunakan untuk menggantikan kata pranala (link)
# Kulkas—Kata lain dari control panel, tempat untuk melihat jumlah BRP ataupun GRP yang telah diterima.
# Gan—kependekan dari kata ‘Juragan.’ Merupakan kata sapaan untuk sesama Kaskuser.
# Momod dan Mimin—Kependekan dari ‘Moderator’ dan ‘Administrator

            
Peletakkan tanda baca juga sangat fatal dalam bahasa Indonesia. Perbedaan letak koma saja sudah bisa merubah arti kalimat secara keseluruhan.
Contohnya :
Menurut kabar burung, Ridho besar.
Menurut kabar, burung Ridho besar.
Kalimat pertama mengandung arti bahwa menurut kabar yang belum jelas, ridho adalah orang yang besar. Sedangkan kalimat kedua memiliki arti ridho memiliki burung peliharaan yang besar. Sangat jauh bukan artinya?
            
Di bahasa Indonesia jugalah, perbedaan letak kata – kata dalam satu kalimat yang berpola sama dan memiliki arti yang sama akan berdampak berbeda pada pendengarnya.
Contohnya :
Kamu memang cantik, namun kamu gendut.
Kamu memang gendut, namun kamu cantik.
Ketika pendengar mendengar kalimat pertama, maka ia akan sakit hati. Sebaliknya bila kita mengatakan kalimat kedua maka pendengar akan merasa tersanjung. Faktanya kedua kalimat tersebut memiliki arti yang sama. Bahasa Indonesia memang sungguh aneh.
            
Satu kata dalam bahasa Indonesia juga memiliki banyak arti (Polisemi). Hal ini membuat orang asing yang ingin mempelajarinya bingung. Misalnya kata tangan.
Contoh :
Budi adalah kaki tangan Bhira.
Ridho adalah orang yang bertangan panjang.
Tangan Winardo sangatlah mulus.
Tangani saja masalahmu sendiri!
Semua “tangan” di atas memiliki arti yang berbeda. Ajaib!
            
Dalam Bahasa kita tercinta ini juga, banyak kata yang tertulis berbeda, namun pengucapannya sama (Homofon). Hal ini membuat pendengar akan bingung.
Misalnya :
Bang – bank
Bahu – bau,
Tau – tahu
Ban tuan – bantuan
Sanksi – sangsi
            
Pendengar akan sangat kebingungan bila mendengar kalimat sebagai berikut :
Bang, jangan lupa ke bank ya, saya sangsi dengan sanksi yang diberikan oleh bank yang sok tau dalam kasus penjualan tahu itu.
            
Sekian yang dapat saya beritahukan tentang keanehan Bahasa Indonesia kita tercinta ini. Sebenarnya masih banyak kenanehan – kenanehan lainnya yang belum saya babarkan di sini, namun satu hal yang ingin saya katakan adalah kita harus mencintai Bahasa kita sendiri yaitu Bahasa Indonesia dan harus bangga akan segala keunikannya. Kita patut bangga karena dengan menguasai Bahasa Indonesia, kita telah menguasai Bahasa tersuliut di dunia. Hidup Indonesia!
Baca juga dong: Aplikasi Kasir Online Omegasoft

Comments

Robert Kross said…
keren bro....
Kalo bahas beranekaragamnya bahasa Indonesia, Bisa buat artikel lagi kamu, bisa sampe 10part.
barbull said…
@hufadz izzudin bener banget masbro hehehe, Indonesia memang luar biasa
Bwakakakakak burung Ridho besar.
Anonymous said…
lucu tuh bar.hahaha
tp kyake banyk bhsa kyk gtu deh. cma qt aja yg kgk tau.
barbull said…
@aldo : hahahahahhaa keren kan? ini realita bung
barbull said…
@firman : jiahahahha, iya juga sih, tapi aku kan nasionalis jadi ngangkatnya indonesia, tapi cuma indonesia loh yang bahasa daerahnya paling beragam, cuma indonesia juga yang punya bahasa - bahasa rancu, bahasa jawa di surabaya sama di jogja aja beda kok man, hidup Indonesia!
wadidaw said…
judul dan pembahasan artikel ini nggak nyambung banget, bahasa indo itu ada yang baku dan tidak baku bro,..
memang yg dibahas mengarah ke bahasa sehari2,... tapi judul dan isi tetep kurang pas,... lagian, yg namanya bahasa sehari-hari, bahasa gaul, bahasa kaskus itu ya emang begitu bro,.. nggak aneh lagi... yah kalo lo suruh orang spanyol ngomong bahasa gaul indo ya wajar aja dia mabok,. .. lu aja bahasa inggris belum tentu lancar kan,.. jadi apanya yg aneh,... di ending nya juga lu tulis kalo bahasa indo itu unik dan beragam.... menurut ane tu gak berhubungan dengan judul bahasa paling aneh,... tapi yah lumayan untuk ukuran newbie,... ha ha ha
Erga said…
Yang aneh bukan bhsa indonesia, tapi orangnya. Sebagian dari itu semua adalah bahasa prokem (bhs. Gaul). Berbeda dengan bahasa baku indonesia. Kalo pemyerapan bahasa asing ke bhsa indonesia sih itu gunanya untuk memudahkan pengguna bahasa saja. Coba deh kalo misalnya kata 'helmet' gak diserap ke bhs indonesia, jadi kata helmet jika di bhs indonesia malah menjadi 'topi keselamatan', 'topi keamanan', 'pelindung kepala', atau yg lainnya. Itu malah jadi terlalu panjang untuk sebuah kata untuk 'helm'. Sekian
Unknown said…
Contoh lainnya: 'Penjahit pakaian wanita'